Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 06:09:16【Kabar Kuliner】086 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(3)
Artikel Terkait
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi
- Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG
- Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?

Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

Perjuangan layanan MBG di Pulau Belakangpadang Batam

Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi